Usaha Desain Grafis

jasa pembuatan website
Desain Grafis merupakan salah satu lahan bisnis yang tumbuh pesat dan berkembang sejak tahun 80-an. dengan perkembangan dunia publikasi, advertising dan visual, desain grafis menjadi salah satu bidang bisnis yang mampu menciptakan wirausaha-wirausahawan sukses terbanyak di Indonesia dan membuka peluang usaha bagi sekitar 100.000 s/d 500,000 tenaga kerja di Indonesia. Bahkan saat ini diperkirakan lebih banyak lagi.

Mengingat usaha ini telah merambah jauh sampai ke seluruh wilayah Nusantara.
Sebagian besar produk cetak yang pernah dikerjakan secara spesifik berhubungan dengan publikasi teknis meliputi manufaktur, fabrikasi, sistem informasi geografis, dan beberapa produk yang terkait teknis dapat dianggap sebagai membuka pangsa pasar khusus industri desain grafis.Desain grafis menjadi produk jasa unggulan berada dalam klasifikasi khusus yaitu kemampuan membangun hasil cetak grafika yang WYSIWYG (what you see is what you get) dengan didukung oleh metode kalibrasi menggunakan platform komputer mac dan windows.
Adapun cetak grafika seperti majalah, jurnal, buku, katalog, dan produk lainnya termasuk layanan yang dijabarkan dari sisi komunikasi visual. Berdasarkan hasil survey dari World Design Survey 2010.
Jumlah total desainer di Indonesia mencapai 203.306 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa yang mengambil jurusan desain di 64 institusi pendidikan desain di Indonesia mencapai 35.600 mahasiwa, dengan lulusan 17.800 mahasiswa dihitung berdasarkan estimasi jumlah mahasiswa yang tedaftar. 
Menurut Anda berapa jumlah desainer di seluruh Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang?
Desain grafis adalah unik, membangun peluang dan pangsa pasarnya juga memiliki keahlian tersendiri. Hal yang paling pokok bukan berada dalam kategori desain, visual, atau konsep, tetapi terdapat dalam HARGA. dengan terbukanya persaingan dan tidak ada lagi ke-khas-an layanan, saat ini bisnis ini memang dapat dibilang cukup sesak dan penuh. diperlukan pembukaan peluang-peluang usaha yang baru dan segar dalam bidang desain grafis.Saya telah menggeluti bidang desain grafis ini cukup lama dari tahun 2000 sudah aktif, dengan beberapa proyek yang masih saya tangani sendiri. Hal ini mengingat ada beberapa point yang saya anggap sebagai kelebihan sekaligus kelemahan bidang bisnis desain grafis. antara lain:
  • Semakin majunya dan mudahnya proses pre-press, serta color separation, sehingga dengan pembelajaran (wayangan) semalaman saja, sudah dapat praktek cetak. paling 2 kali praktek sudah mahir.
  • Infrastruktur komputer dan software juga sudah semakin memudahkan para newbie untuk menjalankan bisnis ini secara atraktif. Untuk kualitas dan otoritas software tidak saya bahas, mengingat hal ini sudah kita ketahui bersama.
  • Desainer grafis saat ini sudah banyak, dan dengan semakin murahnya perangkat komputer, maka semakin banyak juga orang yang berusaha masuk dalam bidang ini.
  • Dengan kecanggihan teknologi cetak dan semakin ekonomisnya harga, juga berpengaruh pada nilai jual produk karena persaingan menjadi sangat ketat. Dengan demikian saat ini dibutuhkan ide-ide baru yang akan mengembangkan media grafika ini menjadi bisnis yang lebih advance dan lebih memiliki orientasi jelas.
Bagi rekan2 yang sudah memiliki konsep untuk bersaing dalam dunia bisnis grafika, saya ucapkan selamat. Sebaiknya apapun kiat atau rahasia yang Anda miliki dilindungi dan dipagari agar tetap menghasilkan profit serta benefit yang besar. setidaknya menjadi hak Anda sebagai seorang pioneer.

Petunjuk bagi Para Freelance dalam Menentukan Harga

Salah satu hal yang selalu menjadi permasalahan seorang graphic designer adalah menentukan harga yang wajar dalam pengerjaan desain. Kita semua tentu tidak menginginkan customer takut dengan harga yang kita berikan. Namun usaha dan kerja keras kita tentu tidak bisa dihargai dengan sangat murah, yang bahkan tidak dapat menutup biaya operasional kita sendiri.Berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda freelancer untuk menghargai diri Anda sendiri, berapa nilai Anda sebenarnya.
Apabila freelance adalah kegiatan utama Anda yang berarti pemasukan Anda disini, pastikan Anda memberikan harga yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 
Tetapi apabila Anda masih bersekolah / kuliah dan ini adalah pekerjaan sampingan, Anda dapat mengabaikan hal ini :
Tip 1. Jangan memberikan harga terlalu murah Cukup sederhana.
Berikan harga yang wajar, dan ingat: Jangan sekadar menghitung berapa lama pekerjaan tersebut. Perlu dimengerti bahwa orang-orang tidak hanya membayar untuk waktu Anda, tetapi mereka menginginkan service dari Anda. Pastikan Anda menghitungnya.
Tip 2. Lakukan riset
Tidak terlalu sulit bagi Anda melihat-lihat dan membandingkan berapa kompetitor Anda memberikan harga. Sebagai seorang freelancer harga Anda tidak selalu dapat bersaing dengan harga sebuah perusahaan, tetapi Anda dapat memberikan harga sedikit dibawahnya. Bila klien Anda berpikir harga Anda terlalu mahal, berikan referensi beberapa kompetitor dimana mereka menetapkan harga bahkan lebih mahal dari harga yang Anda berikan.
Tip 3. Harga terlalu murah menyakitkan bagi semua pihak
Dengan memberikan harga terlalu murah, tidak hanya menjatuhkan harga pasaran desain grafis. Selayaknya adalah lakukan pekerjaan yang baik, dan berikan harga yang layak. Sebaiknya jangan menghargai pekerjaan dengan harga sangat murah dan memberikan hasil yang buruk, ini akan berdampak buruk bagi kita semua para pekerja desain grafis.
Tip 4. Terkadang Anda kehilangan klien Ini tidaklah buruk.
Dengan berbagai alasan, sebagai freelancer kita tergoda untuk mengambil apapun yang dapat kita kerjakan. Kita meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak dapat memberikan harga yang lebih karena klien tidak mampu membayarnya, padahal dalam kenyataannya mereka terkadang sanggup. Jangan takut untuk menetapkan harga yang layak. Lihat dari sudut pandang ini, bahwa apabila desain adalah sesuatu yang penting dan vital bagi bisnis klien Anda, maka mereka pasti akan mencari jalan untuk mendapatkan uang yang dibutuhkan.Tetapi terkadang, mereka benar-benar tidak memiliki uang. Dan dalam hal ini, mungkin cara terbaik adalah mengatakan tidak. Anda perlu mengerti bahwa waktu Anda sangat berharga, mungkin saja dalam bulan depan Anda memperoleh proyek besar, dan hanya karena proyek yang sangat kecil, waktu dan konsentrasi Anda terbagi, adalah lebih baik fokus pada satu proyek besar.Terkadang seorang calon klien pergi karena Anda memberikan harga agak mahal. Apabila mereka pandai dan Andapun memiliki hasil kerja baik, mungkin mereka akan kembali setelah menemukan bahwa harga dari kompetitor kurang lebih sama dengan harga yang Anda berikan. Atau mungkin mereka memesan dari hasil mencari di google dengan kata kunci “buat desain murah”, dalam hal ini perlu Anda ketahui bahwa mereka mendapat sesuai dengan apa yang dibayarkan.
Tip 5. Jangan berlaku polos
Apabila Anda memiliki kemampuan di suatu bidang, katakanlah desain grafis . Anda wajib menghargai diri Anda secara profesional. Banyak orang menganggap pekerjaan desain grafis adalah sebuah hobi, dan bukan sebuah profes, sehingga mereka kurang menghargai jasa kita. Untuk ini jangan biarkan mereka mengambil keuntungan dengan menggunakan pandangan mereka.
Tip 6. Sebut diri Anda sesuai dengan kemampuan Anda
Seringkali hari-hari ini, kata freelance menjadi sebuah konotasi yang buruk, dan meninggalkan sesuatu yang pahit. Jadi orang-orang telah beralih dengan sebuatan atau gelar apapun yang mereka pikirkan, sebut saja Konsultan, Guru, Pakar, dan lainnya. Miliki kepercayaan diri dan yakinkan diri Anda bahwa Anda mampu.
Tip 7. Biarkan hasil kerja Anda berbicara
Diatas semuanya, hasil kerja Andalah yang berbicara. Apabila Anda bekerja dengan baik, orang akan mengetahuinya.. dan cepat. Apabila klien Anda menyukai hasil kerja Anda, mereka akan memberitahukan kepada yang lain tentang Anda. Mereka akan menyebut Anda freelancer yang tidak memberikan harga yang terlalu murah, yang artinya bahwa Anda mengerti apa yang akan Anda kerjakan. Anda tidak dapat men-charge 5 juta apabila Anda tidak memberikan pekerjaan dan kemampuan senilai 5 juta. Hasil kerja Anda yang akan berbicara.

Menentukan Harga Pekerjaan Graphic Design Freelancer

Menentukan harga desain merupakan hal yang paling sulit, hingga saat ini belum ada patokan yang pasti dalam menentukan harga karya desain. Hal ini menjadi dilema para desainer grafis freelance, terutama bagi para pendatang baru. 
Banyak desainer grafis freelance kesulitan dalam negoisasi harga karyanya. Apakah dengan harga yang murah klien akan tetap menggunakan jasa Anda? Polemik harga murah untuk mendapatkan proyek seringkali terjadi.Perusahaan terkadang menjanjikan akan memberikan pekerjaan berikutnya apabila Anda bersedia menerima pekerjaan pertama dengan harga yang murah.
Seorang Desainer grafis tentu memahami teknis pembuatan karya. Sulit atau mudahnya sebuah pekerjaan tetap harus memiliki harga. Beberapa desainer grafis akan memberikan paket-paket harga tertentu untuk karya desainnya. Harga karya sebuah animasi biasanya dihitung dari banyaknya frame yang digunakan, seorang desainer web akan memberikan harga desain web perhalaman, dan lain sebagainya.Berapa pun harga yang diberikan oleh desainer grafis freelance haruslah menguntungkan. Lalu, bagaimana dengan polemik mempertahankan klien dengan harga murah?
Perlu diketahui bahwa Desain grafis juga perlu selektif dalam mendapatkan klien. Jangan terlalu memaksakan satu klien dengan harga yang murah karena harga yang Anda berikan justru akan menjadi monoton. Anda harus bisa memberikan penjelasan logis kepada klien tentang harga yang Anda tawarkan.Sebagai contoh, Anda meyakinkan klien tentang kualitas pekerjaan Anda, ketepatan waktu kerja, dan kemudahan komunikasi untuk menghubungi Anda. Hal-hal demikian dapat membuat klien/calon klien Anda merasa yakin dan nyaman bekerjasama dengan Anda. Anda harus bisa menemukan konsep/ide yang kreatif sebagai alat jual diri. Jika Anda dapat meyakinkan perusahaan dengan memberikan beberapa konsep/ide desain untuk meningkatkan hasil perusahaan, biasanya perusahaan tersebut yakin bahwa harga tidak akan menjadi faktor penentu utama, artinya penawaran yang Anda berikan dapat terjadi tanpa tawar menawar.
Tentu jika perusahaan merasa puas dan nyaman bekerja dengan Anda, maka tidak tertutup kemungkinan kerja sama selanjutnya dapat terjadi. Masing-masing Desainer grafis memiliki teknik tertentu untuk menentukan harga. Tidak ada rumusan yang tepat untuk menetukan harga sebuah ide/konsep sebuah karya desain. Berikut rumusan sederhana yang dapat membantu Anda dalam membuat perhitungan harga:
HP = (S X LP) + X + B + K
HP : Harga Pekerjaan desain
S : Upah pekerjaan perhari
LP : Waktu yang dibutuhkan
X : Faktor teknis
B : Bahan yang dipaka
iK : Konsep/Ide desain
1. Upah pekerjaan perhari (S)
Sebelum mulai menghitung harga desain, seorang Desainer grafis harus paham berapa harga jam kerja yang harus dibayar. Harga jam kerja tiap desainer akan berbeda-beda tergantung jam terbang masing-masing. Misal, gaji rata-rata desainer muda yang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore adalah : Rp 1.500.000 perbulan, maka upah perhari dengan 24 hari bekerja selama 7 jam kerja perhari adalah : 1.500.000/24 = Rp62.500/hari.
2. Waktu yang dibutuhkan
Jika ini merupakan proyek pertama Anda, maka lama pengerjaan akan menentukan berapa lama Anda dapat mengerjakannya. Faktor lama pengerjaan bisa datang dari klien. Terkadang klien menginkan pekerjaan ini segera selesai. Namun perlu di pertimbangkan kemampuan Desainer. Latihan dan pengalaman dalam bidang desain aka sangat membantu.Dari hasil briefing dengan klien dapat diketahui kesulitan apa yang nantinya akan dihadapi, higga perkiraan lamanya waktu pengerjaan. Biasanya Desainer grafis freelance tidak memiliki jam kerja yang jelas, namun perlu diperhatikan bahwa jam kerja yang tersusun dengan baik akan membuat seorang Desainer grafis lebih konsentrasi dalam bekerja. Sebagai contoh seorang desainer web dapat membuat website dinamis dalam waktu 4 hari dengan 7 jam kerja perhariJika dimungkinkan, mengingat masih adanya antrian pekerjaan yang lain, maka sebaiknya tambahkan waktu pekerjaan menjadi 5 sampai 6 hari. Komitmen waktu adalah hal yang sangat penting. Karena jika terlambat maka Desainer grafis akan kehilangan kesempatan untuk pekerjaan berikutnya.
3. Faktor teknis
Faktor teknis merupakan biaya yang bersifat teknis, dapat ditambahakan ke dalam nilai sebuah desain. Nilai faktor ini bermacam-macam, tergantung dari jenis pekerjaan, situasi dan lainnya. Beberapa nilai lain yang dapat di tambahkan seperti beban listrik dan biaya kesehatan apabila pekerjaan ini beresiko menyebabkan sakit selama pengerjaannya. Jika bekerja secara offline tentu perlu juga dianggarkan pengeluaran untuk presentaasi desain. Disamping itu nilai lain yang dapat ditambahkan adalah jika terjadi revisi atau perubahan desain yang cukup banyak. Sebagai contoh, rata-rata besarnya pemakaina listrik perbulan adalah :
Rp 300.000, maka beban listrik perhari = Rp. 10.000.


Tidak ada komentar :

Floating Bubble Counter Social Share Plugin